Pemerintah Kabupaten Nganjuk Jawa Timur membuka 17 pasar hewan setelah sempat ditutup karena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ketujuhbelas pasar hewan tersebutterdiri dari 15 pasar kambing dan 2 pasar sapi. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Nganjuk, Haris Jatmiko menjelaskan, kembali dibukanya pasar hewan dilakukan guna memenuhi kebutuhan hewan kurban pada Hari Raya Iduladha 2022.
"Kami menerapkan protokol kesehatan ketat di pasar hewan yang telah dibuka. Yakni dengan melakukan penyemprotan disinfektan dan pembersihan lokasi pasar hewan," kata Haris Jatmiko, Senin (27/6/2022). Di samping itu, dikatakan Hari Jatmiko, dalam rangka memberikan perlindungan kepada konsumen, pihaknya juga memastikan hewan ternak yang didistribusikan dipasarhewandalam kondisi sehat dan layak diperjualbelikan, serta dikonsumsi. Pihaknya telah bekerja sama dengan Dinas Pertanian bidang Kesehatan Hewan dan petugas keamanan setempat.
"Sebelum hewan ternak masuk ke pasar atau ketika masih ada di atas kendaraan pengangkut, akan dilakukan pemeriksaan lebih dahulu. Kalau nantinya ada ternak yang sakit, maka harus dikembalikan,” ucapHarisJatmiko. Petugas pasar, ungkapHarisJatmiko, dalam rangka menjaga kebersihan dan kesehatan lingkunganpasarhewan, maka setelah pasar beroperasi, akan dilakukan pembersihan dan melakukanpenyemprotan disinfektan. Kegiatan penyemprotan cairan disinfektan tersebut akan rutin dilakukan di pasar pasar hewan yang kembali dibuka.
"Penyemprotan dan pembersihan akan dilakukan, baik sebelum maupun sesudah pasar beroperasi," tandasHarisJatmiko. Untuk mencegah penyebaran PMK di pasar, pihaknya telah membatasi lalu lintas keluar masuknya hewan ternak dari daerah lain. Hewan ternak yang dapat diperjualbelikan dipasarhewantersebut adalah ternak ternak yang berasal dari wilayah KabupatenNganjuk. "Untuk sementara, hewan ternak dari luar daerah KabupatenNganjukdilarang untuk masuk kepasarhewandiNganjuk," tuturHarisJatmiko.